Kepesantrenanmsbs

Pesantren MSBS Peringati Hari Santri Nasional

MSBS ACEH-Pesantren Teknologi Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) pada Sabtu, (22/10) memperingati hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Seluruh santri dan dewan guru mengikuti upacara peringatan di lapangan utama MSBS. Ada yang unik dalam peringatan hari santri kali ini di MSBS. Seluruh santri dan dewan guru menggunakan pakaian khas santri. Bagi laki-laki menggunakan baju muslim berwarna putih, peci dan mengenakan sarung. Untuk santriwati, seluruhnya menggunakan jilbab hitam, baju putih dan bawahan hitam. Sementara para Ustazah, menggunakan jilbab cream dan setelan pakaian berwarna hitam.

Santri MSBS mengenakan seragam khas santri pada peringatan hari santri nasional tahun 2022

Peringatan hari santri di MSBS, bertujuan untuk mengingat kembali hakikat seorang santri. Apa yang mereka cari di pondok pesantren? Dan apa yang harus santri perjuangkan. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) MSBS Ust. Iswanda, M.Pd., yang memberi sambutan pada peringatan hari santri MSBS mengatakan, jadi santri itu keren, karena hal-hal yang ada dipondok pesantren, belum tentu bisa dirasakan oleh pelajar diluar. Seperti aktivitas, rutinitas dan kebersamaan. Selain itu, banyak para pemimpin yang dulunya juga nyantri.

Ust. Iswanda M.Pd, memberikan motivasi pada santri MSBS di peringatan hari santri nasional, Sabtu (22/10)

“Menjadi santri dan hidup dilingkungan pesantren adalah sesuatu yang keren. Hal-hal yang santri rasakan dipesantren tidak mungkin bisa dirasakan oleh pelajar lainnya. Aktivitas, rutinitas dan kebersamaan terbangun baik di pesantren. Dipesantren banyak sekali pembelajaran yang memadukan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, tentunya ini akan membuat santri lebih unggul dari para pelajar diluar sana.” ungkap beliau.

Ust. Iswanda juga turut menceritakan asal-usul pondok pesantren yang bermula dari Kata ‘Dzawiyah’ yang berarti pojok-pojok. Kemudian orang Aceh menyebutnya menjadi ‘Dayah’. Dimana pada masa Rasulullah SAW dulu, pembelajaran dilakukan dalam mesjid dan kelompok belajar berkumpul di sudut/pojok-pojok mesjid. Lalu pergantian zaman, para Teungku dan Ustazd mendirikan pondok-pondok kecil (Balai) di sudut perkarangan rumahnya, untuk tempat pengajian. Dan saat ini berbagai inovasipun berubah, banyak pondok pesantren telah mendirikan bangunan kokoh untuk kenyamanan pembelajaran santri.

Peringatan hari santri di MSBS dilanjutkan dengan lomba kreatifitas santri. Ditingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Grafika MSBS, santri akan berlomba mendesain twibbon hari santri. Sementara tingkat SMP, santri akan berlomba menuliskan cerita pengalaman mereka selama menjadi santri.

 

**Akhs3a

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button