Menjadi Petugas Upacara, Melawan Takut & Gemetar
MSBS ACEH-Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Tapi juga bagaimana membentuk mental siswa agar kelak siap menghadapi berbagai tantangan dan problematika kehidupan. Hal itu tertuang dalam berbagai kegiatan baik secara akademik maupun non akademik berupa kegiatan Ekstrakulikuler.
Hal yang paling terlihat adalah MSBS membentuk karakter siswa yang siap dipimpin dan kelak siap memimpin. Melalui Quality Assurence Leadership, siswa diajarkan untuk teguh dan kuat mental. Seperti saat ketujuh siswa kelas VIII SMP MSBS, yakni Zahid Mufidan, Muhammad Tilmisani Fahmi, Muhammad Arif Yasar, Heriandi Purba, Attaya Riskillah, Muhammad Aqil Anaqi, Faris Fuad Zaki dan Hilal Basya dipilih menjadi petugas upacara hari senin (22/8), mereka harus siap melawan takut dan gemetar, saat mental mereka di uji dihadapan seluruh guru dan santri MSBS.
“Ada rasa senang dan bangga bisa tampil menjadi pemimpin upacara. Pertama rasanya gugup, takut salah dan gemetar. Tapi Alhamdulillah semuanya lancar.” ungkap Attaya
Begitulah MSBS. Menjadi santri MSBS berarti berani untuk berkembang dan siap menggupgrade diri ke arah yang lebih baik. Dari yang tidak berani tampil, menjadi kuat mentalnya. Dari yang pemalu menjadi tegas dan tangguh. Disinilah tempatnya persemaian para kader dakwah digital.
**Akhs3a