Artikel SantriInspirationKepesantrenan

Jelang Ujian Motivasi Belajar Santri MSBS Semakin Meningkat

MSBS ACEH-Ujian di percepat santri semakin antusias untuk menyambut ujian semester genap yang menurut jadwal akan di helat pada 10 juni yang membuat para santri semakin semangat untuk belajar, menghafal, dan beribadah. Perubahan keadaan kelas yang sangat terlihat berbeda. Dengan siswa yang lebih bersemangat, kurangnya rasa malas belajar. Ketertiban yang di jalankan oleh para siswa yang focus untuk ujian yang akan datang.

Perubahan ini sangat di rasakan oleh salah satu siswi, ia adalah Sinta Devi Br Damanik, kelas X A asal Sumatra Utara. Ia merasa lebih focus untuk kelancaran ujiannya.

“Saya merasa lebih focus untuk belajar, menghafal, beribadah dan memperbaiki diri untuk tawakal (berserah diri pada Allah SWT) selain memperbaiki nilai saya juga berusaha untuk memperbaiki diri agar setiap pelajaran yang saya pelajari atau hafalan yang saya hafal lebih berkah. Lebih di terima baik oleh saya. Dan agar pemahaman saya lebih melekat dan tidak hilang setelah belajar atau menghafal.” ungkapnya.

Bagi Sinta tak hanya nilai yang di atas kertas saja yang di perbaiki akan tetapi nilai di hadapan Allah SWT juga di perbaiki agar segala sesuatu yang di kerjakan terasa lebih di permudah dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain

Hampir setiap  semester ujian di laksanakan namun semakin banyak pengalaman ujian, semakin luas pola pikir untuk apa yang di kerjakan, apa yang harus di ubah, apa yang belum di pahami, apa yang lebih baik tidak di lakukan, untuk memperbanyak waktu belajar dan menyeimbangkan waktu untuk istirahat.

Perubahan pada setiap semester mendatang ujian, memang selalu terjadi, namun semakin lama rasanya semakin berbeda apa yang terjadi pada setiap semesternya, ada banyak macam model orang lain untuk belajar, ada yang merasa lebih menyerap pelajaran dengan belajar Bersama-sama, dan berdiskusi pada teman lain, ada juga yang belajar harus hening, sendiri, dan di temani oleh buku-buku yang hendak di pelajari, ada yang hanya dengan mencatat, mendengar, dan melihat catatan.

Perbedaan ini yang membuat santri MSBS saling merangkul satu sama lain, karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan orang lain, entah itu teman, sahabat, keluarga dan lainya.

Mereka belajar dengan cara mereka masing-masing, untuk itu setiap malam hari setelah shalat isya koridor kelas selalunya penuh dan rebut dengan suara-suara hafalan Al-Quran, tuntunan shalat, dan pelajaran materi lainya. Para siswa mempelajari sesuai jadwal yang sudah di tentukan.

Penempelan jadwal ujian, jadwal ruangan, dan hari H menurut ujian semua sudah tertempel untuk memperingati para murid dan membuat mereka semua semakin semangat ujian yang semakin dekat.

“Belajar di waktu kecil bagai mengukir dia tas batu, belajar di usia tua bagai mengukir dia atas air”.

Pepatah yang banyak arti dan manfaat, menyadarkan bahwa memenag belajar tak kenal usia, namun semakin bertambah usia seakin banyak yang harus di kerjakan maka dari itu, belajarlah di usia muda agar segala pemahaman lebih dulu di serap dan di muat dengan lekat.

**Amalul

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button