Cerita Santri MSBSkarya santriSERBA-SERBI SANTRI
Trending

Cahaya Islam Di Ujung Subulussalam

Nun jauh di pucuk Subulussalam sana matahari terbit dan tenggelam dengan begitu indahnya. Percikan cahayanya melambai-lambai hangat jikalau petang tiba. Gemericik hujan perlahan-lahan berjatuhan ke bumi. Petang, senja hujan dan pelangi adalah karya tangan Tuhan yang tiada duanya. Sungguh damai dan permai kota Subulussalam ini. Terlebih lagi di desaku. Jika kau bertandang ke Subulussalam jangan lupa untuk singgah di desa Penuntungan. Jika kau berkunjung di akhir tahun, kau dapat menikmati musim durian disini.

***

Namaku Friska Nduru. Aku terlahir dalam keluarga yang sangat taat beragama Kristen Katolik. Ya, aku adalah penyembah Yesus Kristus. Setiap pada pagi Minggu adalah waktuku beribadah pada Tuhanku.

Disini bermayoritas Islam, hanya 0,58% pemeluk Katolik sepertiku. Tidak heran jika teman-teman dan tetanggaku adalah muslim. Bahkan suara azan dan lantunan kitab orang muslim sudah sangat akrab ditelingaku.

Ketika aku memasuki jenjang putih biru di SMPN 1 PENANGGALAN, relasi teman-teman muslimku semakin luas dan banyak. Lingkungan muslim begitu mempengaruhiku, aku mulai tertarik dan mencari-cari tau tentang agama yang di anut banyak umat itu. Suatu ketika Putra Adimansyah Berutu, teman kelas sekaligus sahabat yang sangat dekat denganku mengajakku untuk mengikuti sesembahannya. Aku menolak. Aku memang tertarik dengan agama itu bukan berarti aku harus mengikutinya, kukuhku dalam hati.

Namun apa daya, ketika inderaku melihat, mendengar dan menghayati kalimat-kalimat indah yang dibaca dengan suara lembut nan merdu. Sejuk. Sesejuk titisan-titisan embun pagi menerobos aliran darahku. Jantungku berdegup-degup tak seperti biasanya. Getaran hebat membungkus jiwaku. Tak bisa ku pungkiri, aku benar-benar ingin masuk ke dalamnya.

Di saat keluargaku sedang duduk bersama dan bercengkrama ringan, aku memberanikan lisan apakah ayah, Sang pemimpin keluarga menerima ajakan ku atau bahkan mengusirku karna menganggapku sebagai penentang agama yang sudah kami anut sejak lahir. Ternyata sungguh diluar dugaan. Ayahku begitu hangat menyambut ajakanku dengan syarat izin kepada ibunya. Berita bahagia dan haru, nenek mengiyakan ingin kami. Akhirnya pada Jumat, 23 Maret 2017 adalah hari sejarah terbesar kedua setelah kelahiranku, hari dimana aku dan seluruh keluarga kandungku sah memeluk agama islam.

Bertambah kedamaian dan kepermaian di desaku sejak islam memasuki rumahku. Rezeki dari Allah pun berdatangan. Para Ustad dan ustadzah bergantian tandangi kediaman keluargaku, meluangkan waktunya mengajari kami sholat dan mengaji. Terlebih lagi ibu Yusniar yang benar-benar baik dan berjasa menuntun dan membimbing belajar mengaji. Alhamdulillah, 2 minggu memeluk islam aku sudah bisa membaca Al-quran meski tetap dalam bimbingan.

Rezeki besar dari langit ternyata jatuh lagi, seorang ustadz utusan dari Baitulmal Subulussalam menawariku belajar di Pesantren. Dengan senang haru dan bersyukur aku menerima tawaran emas itu. Dan Qodarullah aku memilih MSBS tujuanku.

Nama lengkap : Friska nduru
Nama Hijrah : Nur Jannah
Tempat & Tgl Lahir : Nias 23 feb 2003
Orang Tua
Ayah : Faotulo nduru
Ibu : Tilima Halawam
Cita-cita : Guru

 

Pengalaman Pribadi: Nur Jannah
Penulis: Amalina

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button