MSBS

Tausiyah Kepala Sekolah SMK Pesantren MSBS Aceh: Amal Tanpa Ilmu Tertolak.

MSBSACEH.COM – Kota Jantho – Pesantren Teknologi MSBS menggelar buka puasa bersama seluruh guru dan karyawan pada Selasa, (11 Maret 2025). Dalam kesempatan tersebut Kepala Sekolah SMK MSBS, Ridwan Maulana, Lc menyampaikan tausiyahyang menceritakan tentang seorang ulama terkemuka, Ibnu Ruslan, melalui kitabnya Matan Zubad, mengingatkan umat Islam akan pentingnya ilmu dalam beribadah. Ia menegaskan bahwa amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu akan tertolak. Pesan ini disampaikan di tengah momentum bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah.

“Barangsiapa yang beramal tanpa ilmu maka amalan-amalannya tertolak tidak diterima,” demikian kutipan dari Matan Zubad yang disampaikan Ridwan Maulana, Lc, dalam tausiyahnya.

Ridwan Maulana, Lc, menjelaskan bahwa Islam sejak awal menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Hal ini tercermin dari wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, yaitu perintah untuk membaca.

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan,” kutipan ayat tersebut menjadi bukti bahwa Islam memerintahkan umatnya untuk mencari ilmu seluas-luasnya, ujar Ridwan Maulana, Lc.

Ridwan Maulana, Lc, juga menekankan bahwa kemuliaan Ramadan hanya dapat diraih oleh mereka yang memahami dan memiliki ilmu tentang Ramadan. Ia mencontohkan, niat baik tanpa ilmu dapat berujung pada keburukan, seperti tindakan terorisme yang mengatasnamakan agama.

“Beragama tidak hanya cukup dengan semangat, tapi beragama itu haruslah dengan ilmu pengetahuan,” tegas Ridwan Maulana, Lc.

Sejarah peradaban Islam, mulai dari Madinah, Baghdad, hingga Nusantara, menunjukkan bahwa kejayaan selalu didasarkan pada ilmu pengetahuan. Kerajaan Samudra Pasai, misalnya, dikenal sebagai pusat peradaban Islam bukan karena kekuatan militer, melainkan karena ilmu pengetahuan yang dimiliki para ulamanya.

Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini, Ridwan Maulana, Lc, mengimbau umat Islam untuk meningkatkan pemahaman tentang ibadah puasa, rukun puasa, fikih puasa, dan adab puasa. Selain itu, ilmu tentang keutamaan Ramadan, seperti Lailatul Qadar dan sedekah, juga perlu dipelajari.

Dalam Islam, prioritas utama dalam menuntut ilmu adalah “Ilmu Hal,” yaitu ilmu yang berkaitan dengan keadaan diri, seperti ilmu tentang pokok-pokok keimanan, kewajiban sebagai seorang Muslim, dan ilmu tentang profesi masing-masing.

“Kalau aktivitas kita dilandasi dengan ilmu, yakinlah Insya Allah, kalaupun ada kekurangannya, maka kekurangan itu akan ditutupi oleh Allah SWT,” ujar Ridwan Maulana, Lc.

Dengan demikian, Ramadan diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan mengamalkannya, sehingga umat Islam dapat meraih keberkahan yang hakiki.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button