Flash Fiction Santrikarya santri

Susah Senang Kita Selalu Bersama

“Hiks,hiks,hiks…” suara tangisan seseorang.

“Siapa tuh yang nangis?” tanya neswah kepada Dian.

“Dimana suaranya?” tanya Dian yang tidak mendengar suara apapun.

“Hiks,hiks..”

“Noh itutu, masa gak kedengaran sih” sambung Neswah.

“Ih iyaa, merinding deh” kata Dian sambil bergidik ngeri.

“Kayak horror gitu gak sih?” tanya Icut yang sedari fokus pada novelnya dan sekarang beralih ke topik pembicaraan.

“Apaan horor, tu diujung lemari Assabila nangis” kata Azza dengan santainya.

Neswah, Dian dan Icut hanya berdiam sambil melihat Assabila menangis sesenggukan di ujung lemari kelas.

“Kok gak didiemin sih Za..elus-elus pundaknya kek apa kek, kasian tau dia” kata Dian dengan tangan dipinggang.

“Sabilnya bilang gak mau diganggu, dia suruh ana pergi, yaudah deh ana pigi” kata Azza sambil mengambil buku yang ada di atas mejanya Assabila.

Dian, Neswah, Icut dan Azza pun pergi untuk menenangkan Assabila yang sedang menangis.

“Bil” pangiil Azza.

BERSAMBUNG…..

**Azza

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button