Cerita Santri MSBSKepesantrenanSERBA-SERBI SANTRI
Trending

Ramadhan di Dua Provinsi Istimewa

MSBS ACEH-Ramadhan memang menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga. Begitu halnya Edward, salah satu siswa SMK MSBS yang harus mudik ke Jogjakarta untuk berkumpul dengan keluarganya. Ya, Edward memang berasal dari jogja. Tentu saja proses mudik dari Aceh ke Jogja kali ini tidaklah mudah. Sebab sebelum pulang, Remaja satu ini harus melalui serangkaian test untuk mengetahui bahwa dirinya bebas dari covid 19.

Tahun ini Erward menjalani puasa Ramadhan di dua tempat, Aceh dan Jogja. Ia merasakan banyak sekali perbedaan dari ke dua daerah Istimewa tersebut. Dan ini merupakan pengalaman yang luar biasa baginya. Di Aceh, ia bisa merasakan untuk pertama kali nya suasana “Meugang” ala Aceh. Dan di lanjutkan dengan menghadapi ujian lisan dan ujian tulis selama Ramadhan. Apalagi alarm tanda berbuka puasa dan Imsak di Aceh menggunakan Suara Sirunee (bunyi sirine khas Aceh), bukan pukulan bedug seperti dikampungnya. Ini benar-benar pengalaman pertama bagi Edward.

Lalu, bagaimana suasana Ramadhan di jogja?

Tidak banyak yang bisa Edward ceritakan untuk suasana ramadhan Tahun ini di kota Jogja. Di karenakan pandemi, banyak hal belum berjalan normal. Suasana kota masih sepi. Jalan Malioboro yang biasanya ramai kini hening. Namun demikian, Alhamdulillah, Mesjid boleh di buka untuk melaksanakan Shalat Tarawih. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang super ketat. Seperti jarak 1 meter antar jamaah. Hal tersebut sangat di syukuri oleh warga Jogja sebab tahun lalu mesjid sempat di tutup untuk menghindari wabah.

Kota Jogja boleh saja sepi dari kegiatan, sebagai salah satu upaya melawan covid 19. Namun, Edward tetap sibuk di rumah dengan keluarga nya. Momentum mudik kali ini benar-benar di manfaatkan remaja ini untuk menghabiskan waktu yang berkualitas dengan keluarganya. Ia membantu menjaga dan membereskan toko ayahnya. Membantu pekerjaan rumah ibunya dan tadarus di malam hari sambil memurajaah hafalan nya.

Perbedaan yang paling mencolok antara Aceh dan Jogja adalah perbedaan waktu. Di Aceh subuh jam 05.00. Sedang di jogja waktu subuh adalah pukul 04.20 menit. Lebih cepat subuh dan lebih cepat waktu berbuka, yaitu pukul 17.33. Jika di Aceh menu favorit berbuka adalah es timun atau es timun suri, maka di jogja menu favorit untuk berbuka adalah kolak, kicak dan kipo.

Seperti apa kicak dan kipo itu?
Semoga pandemi segera berakhir ya, agar kita juga bisa jalan-jalan ke jogja. Jadi bisa merasakan sendiri kicak dan kipo langsung di jalan Malioboro.

**Umi Hani
Editor: Akhs3a

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button