Artikel SantriInspirationQA Cinta Al-Quran

Pentingnya Belajar Mengaji Sejak Dini

Mengaji Al-Qur’an sejak dulu adalah patokan yang diterapkan oleh orang tua untuk setiap anaknya. Namun, selain membaca Al-Qur’an dengan benar, para orang tua biasanya menginginkan agar sang anak lanjut pada tahap untuk menghafal Al-Qur’an.

Namun seperti yang kita tahu, bahwa menghafal Al-Qur’an bukanlah hal mudah, bahkan terkadang butuh waktu lama untuk menghafal satu surah. Tidak jarang surah yang sudah dihafalkan-pun tidak bertahan lama. Disaat hal tersebut sudah terjadi, keinginan untuk menghafal-pun surut.

Kegalauan yang terus terjadi, tak jarang membuat minat itu Kembali menjadi sulit dan hanya keinginan belaka, dengan ditambahnya takut jika keinginan orang tua yang mengharapkan anaknya dapat menghafal Al-Qur’an itu tidak terjadi, yang membuat kita menjadi lebih surut dan terpuruk. Namun, sering di antara kita tidak serius dalam proses pembelajaran, dan tidak benar-benar memahami bagaimana cara menghafal yang benar, cara membaca, dan bahkan tak tahu hukum bacaan tersebut, sampai pada menghafal dengan bacaan yang salah. Dan itu sering terjadi di posisi pemula, yang mementingkan hafalanya mencapai target tanpa perduli dengan benar atau salah bacaan yang ia hafal.

Bacaan yang salah mempengaruhi makna dari bacaan tersebut, dan kesalahan yang terus terulang tanpa adanya perbaikan membuat kita jadi tidak percaya diri untuk membacanya dan bahkan menghafalnya.

Selain bukan hal yang mudah, bukankah bila sudah di dasari dengan sering membaca Al-Qur’an membuat kita terbiasa dengan ayat tersebut, dasar yang kita pelajari sejak kecil dengan mengucap bismillah dan alif, baa, taa. Dan yang terpenting dengan niat dan keinginan yang bulat, pasti semua akan lebih dimudahkan.

Mencoba untuk bangkit dan berubah dari keterpurukan. Memulai dengan niat yang ikhlas, lakukan dengan niat yang baik dan harapkan ridho Allah. Tanamkan motivasi tersebut hanya karena Allah, bukan gelar yang untuk dipamerkan.

Yakin dengan diri sendiri bahwa kita bisa melakukannya. Allah akan sesuai dengan prasangka hambanya, pemikiran yang baik merupakan peran penting dalam menghafal.

Selain usaha berdoa dan niatkan untuk dapat mempermudah menghafal mohon dengan kerendahan hati, dan kesungguhan yang istiqomah.

Mendekatkan diri dengan Al-Qur’an dan terus berusaha mencintainya. Jauhi pikiran buruk bahwa menghafal adalah hal yang sulit. Sering membaca Al-Qur’an dan mengulang hafalan yang telah di hafal. Membuat target namun jangan memberatkan di permulaan.

Istiqomah, hal yang sulit dan menantang dalam menghafal. Istiqomah mengajarkan kita untuk bersabar dan lebih sungguh-sungguh dalam menghafal.

“Para penghafal Al-Qur’an adalah keluarga Allah dan orang-orang terdekatnya” (HR.An-Nasa’i)

 

**Amalul

Amalul Azhari

Amalul Azhari adalah Santri MSBS yang memiliki hobi menulis sejak Kecil. Ia bergabung dengan Club Jurnalis MSBS sejak November 2021 dan menjadi Jurnalis yang produktif menulis Artikel Santri di msbsaceh.com Tulisannya banyak berisikan motivasi dan pesan-pesan inspirasi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button