MSBS

Para Pimpinan Pesantren Se-Aceh dan FPAG Pusat Gelar Sarasehan Bahas Undang-Undang Pesantren di Pesantren Teknologi MSBS Aceh

MSBSACEH.COM – Kota Jantho — Sejumlah pimpinan pesantren Se-Aceh dan Forum Pimpinan Alumni Gontor (FPAG) Pusat menggelar kegiatan Sarasehan tentang Undang-Undang Pesantren di Pesantren Teknologi Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS), Kota Jantho, Senin (20/10/2025).

Kegiatan yang bertujuan memperdalam pemahaman dan implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren ini dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan Islam, pimpinan pesantren se- Aceh, serta perwakilan organisasi pendidikan.

Dalam sambutannya, Sekjen FPAG Pusat KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D menyampaikan bahwa pesantren hari ini memiliki posisi strategis dalam mencetak generasi unggul yang berkarakter dan berdaya saing global. Namun, menurutnya, peran tersebut perlu didukung dengan pemahaman hukum dan kebijakan nasional yang kuat.

“Undang-undang Pesantren menjadi dasar penting bagi penguatan lembaga pendidikan Pesantren. Melalui sarasehan ini, kita ingin memastikan setiap pesantren memahami hak dan kewajibannya agar dapat berkembang sesuai regulasi,” ujarnya.

Kegiatan sarasehan berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Para peserta berdiskusi mengenai berbagai poin penting dalam UU Pesantren, termasuk aspek kemandirian pesantren, dukungan pemerintah terhadap pendidikan, serta pengakuan kesetaraan lulusan pesantren dengan pendidikan umum.

Ketua Umum FPAG Dr. KH. Zulkifli Muhadli, M.H., M.M dalam pemaparannya menegaskan pentingnya sinergi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat dalam melaksanakan amanat UU tersebut.

“Pesantren tidak hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. UU ini harus menjadi alat untuk memperkuat kemandirian pesantren, bukan membatasi ruang geraknya,” ungkap salah satu pengurus FPAG.

Selain itu, KH. Lukman Hakim, M.A selaku pengasuh pesantren Ciwaringin menyampaikan bahwa setiap pesantren harus memiliki karakter masing-masing. Tentunya pesantren memiliki perbedaan masing-masing yang bisa dikemas dan dibranding dalam masyarakat.

Sarasehan ini diakhiri dengan foto bersama dan pemberian cenderamata kepada tamu undangan dan peserta sarasehan. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi antara pimpinan pesantren di Aceh, guna memperkuat peran pesantren sebagai pilar pendidikan dan peradaban umat. ISWD/32

KH. Lukman Hakim, M.A (Pimpinan PP Ciwaringin; FKPM) Memberikan ucapan kata sambutan
Dr. KH. Zulkifli Muhadli, S.H., M.M (Ketum FPAG) Memberikan ucapan kata sambutan

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button