Niatnya Baik, Tapi Caranya Yang Salah
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, padahal kita sudah tahu risikonya, namun kita selalu mengedepankan ego kita dibandingkan dengan niat kita sebenarnya menghindari jalan Panjang dan lebih memilih jalan pintas yang seharusnya tidak untuk dilakukan. Mungkin kalian sering mendengar cerita orang tua yang rela melakukan apa saja demi anaknya, karna ketakutan akan anaknya tidak bisa sukses dengan sendirinya, mereka siap melakukan hal kecurangan demi anaknya kecurangan adalah jalan pintas yang terfikirkan oleh orang tua seperti: Sang anak ingin berkuliah di perguruan tinggi sehingga orang tuanya melakukan hal apa saja seperti mengeluarkan uang, sehingga melakukan kecurangan yang dapat membuat anaknya bisa masuk ke perguruan tinggi, tampa membuat anaknya berusaha dengan sendiri dan mendapatkan hasil sendiri.
Tanpa mereka sadari, mereka telah mengajarkan kepada anaknya untuk menggapai apapun itu dengan kecurangan, mereka itu tau akan perbuatan yang mereka lakukan itu salah, tapi demi kebahagiaan anaknya itu mereka akan melakukan hal apa saja , seharusnya mereka bisa membiarkan anaknya berusaha dengan sendirinya agar dia tau hasil dari setiap usahanya, dengan begitu dia tidak perlu salalu mengandalkan orang tua, dan akhirnya dapat membuat kecurangan, yang dapat membuat kecurangan pihak ke 2. Nah dari cerita ini saja kita dapat menyimpulkan bahwa niat orang tuanya itu baik tapi cara dari orang tua itu salah, dengan hal ini anak akan malas dan selalu mengandalkan orang tuanya dan akhirnya tergantungan.
Kita harus jalan di jalan Panjang yang berliku- liku agar kitab isa merasakan jantuh dan terluka, sehingga kita tau cara bangkit, dan pada akhirnya akan mendapatkan kesuksesan yang memang dari hasil sendiri, dan dapat belajar bahwa kehidupan itu memang harus jatuh bangun dulu. Niat kita sebenarnya baik tapi karna cara kita yang salah Allah tidak akan pernah meridhainya. Maka perbaiki jalannya sehingga Allah dapat meridhainya.
**Miftah