msbs

Ngopi, Teras Bisnis & Politik di Aceh.

MSBSACEH.COM – Banda Aceh– Apa yang anda fikirkan saat mendengar kata “ngopi” ? kata tersebut tentu tidaklah asing bagi Sebagian besar kita yang hidup di Indonesia, terlebih lagi warga Aceh. Terkhusus penduduk Banda Aceh dan Aceh Besar, “Ngopi” merupakan agenda rutin bagi laki-laki, dan bahkan tak heran bagi Perempuan. “ngopi biasanya di lakukan pada pagi hari sebagai rutinitas pengganti sarapan, namun di Aceh “ngopi” bahkan bisa di lakukan kapan saja tanpa terikat waktu.

Namun, tentu tidak demikian pengertian “ngopi” ini bisa di terjemahkan oleh warga di luar Aceh. Adalah seorang teman saya yang berasal dari kota Bandung. Dimana suaminya baru beberapa bulan di pindahtugaskan di kota Banda Aceh. Ia merasa heran karena setiap saat suaminya selalu sedang berada di warung kopi. Tentu apa yang ia pikirkan tidak sama definisinya dengan kita yang terbiasa “ngopi” di Aceh dalam segala kondisi. Hingga suatu hari, ia pun berkesempatan untuk ikut “ngopi” dengan suaminya.

Kesan pertamanya, warung kopi di Aceh (Banda Aceh terutama) tidak hanya khusus bagi laki-laki saja, seperti yang di bayangkannya selama ini. Bahkan ia melihat banyak keluarga yang melakukan Family Time di warung kopi. Menu yang di tawarkan juga relative terjangkau dan cocok untuk segala umur. Jadi sangat Friendly jika ingin membawa serta keluarga dan anak-anak. Satu-satunya hal yang mengganggu saya untuk membawa anak-anak adalah asap rokok.

Di meja yang telah di pesan sebelumnya, ia duduk Bersama kolega suami nya. Pertemuan di warung kopi tersebut ternyata bukan sekedar “ngopi”. Banyak hal yang di bicarakan di meja warung kopi tersebut. Hampir keseluruhan yang di bicarakan adalah terkait pekerjaan. Melirik ke meja sebelahnya, ternyata meja tersebut juga membicarakan Pilkada yang baru saja usai. Dan meja lainnya, terlihat empat orang sedang melakukan penandatangan sesuatu. Sisanya, adalah meja para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas, keluarga yag sedang menghabiskan waktu, atau orang yang benar-benar “ngopi”. Karena hampir semua tema”ngopi” yang ia lihat adalah perkara pekerjaan, jadi waktu yang di butuhkan juga relative lama. Ia kemudian jadi mengerti, mengapa suaminya selalu berada di warung kopi. Bahwa “ngopi” di Aceh merupakan sebuah aktivitas bisnis dan komunikasi politik. bahkan segala kesepakatan bisa di mulai dan berakhir di warung kopi.

salah satu warung kopi di kota Banda Aceh

Jadi, bisa anda bayangkan jika kita memiliki agenda “ngopi” lebih dari dua kolega dalam hari yang sama. Seperti yang saya alami beberapa waktu lalu. Kami memiliki tiga kesepakatan yang di lakukan di warung kopi. Dan saya tumbang di warung kopi yang ke tiga, sanger yang sudah tersedia tak sedikitpun mampu saya sentuh. Akhirnya saya pun memilih air mineral saja. Kami mulai berfikir untuk menyiapkan lambung kami agar tetap sehat. Salah satu tips nya adalah memesan minuman less sugar. Namun bagaimana jika sudah di pesan terlebih dahulu dengan kolega kita? Tentu tak ada alasan untuk tidak meminumnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button