MSBS Sangat Disiplin Soal Prokes
MSBS ACEH-Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) Kota Jantho, tidak terlalu kaget dengan surat edaran terbaru Bupati Aceh Besar, Nomor: 420/2734/2021 tentang Pemberlakuan Pembelajaran Dimasa Pandemi Corona Virus Disease 19 di Kabupaten Aceh Besar. Hal ini dikarenakan, di MSBS penerapan protokol kesehatan sudah berjalan ketat sejak setahun lalu. Dalam surat edaran tersebut, pada poin nomor 2, butir (b) Bupati menghimbau, pembelajaran disekolah Boarding/Pesantren/Dayah dapat dilakukan dengan ketentuan; membatasi kunjungan orang tua/wali santri, pelajar/guru dan santri disekolah Boarding/Pesantren/Dayah agar melakukan pemantauan suhu tubuh secara berkala, membentuk tim pengawas pelaksana protokol kesehatan Covid-19.
Apa saja kesiapan MSBS selama ini? Berikut ulasannya.
1. Meniadakan Kunjungan Orang Tua/Wali Santri
Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pertengahan Juli lalu, MSBS sudah membatasi kunjungan Orang Tua/wali santri. Bahkan pada momen hari raya Idul Adha 1442H, MSBS memilih untuk meniadakan perpulangan bagi santri. Mengingat resiko yang ditimbulkan bisa berdampak buruk bagi pendidikan. Yang terbaru, MSBS sudah meniadakan Kunjungan Orang Tua/wali santri setelah PPKM Level 3 diberlakukan.
2. Prokes Ketat Di Pintu Masuk
Penerapan protokol kesehatan terbilang ketat dikomplek MSBS. Dipintu gerbang utama, baik guru laju, karyawan dan tamu khusus yang hendak masuk harus memenuhi syarat. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menggunakan handsanitaizer. Selain itu ada juga pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun, dengan ketentuan tidak boleh suhu tubuh diatas 38 derajat.
Bagi orang tua/wali santri yang menitipkan barang, harus terbungkus rapat yang kemudian akan diseterilkan sebelum diterima oleh santri.
3. Pembatasan Kegiatan Diluar Komplek MSBS
Sebelum angka pandemi di Aceh meningkat, santri MSBS masih sering melakukan perjalanan keluar komplek, seperti lari pagi dihari Ahad, outbound kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan keperpustakan daerah untuk kegiatan literasi sekolah, serta beberapa agenda lain yang melibatkan santri MSBS. Namun sejak Pemberlakuan PPKM, seluruh kegiatan santri berlangsung secara internal dalam komplek MSBS. Bahkan beberapa lomba tingkat provinsi dan kabupaten seluruh persiapan dan keikutsertakan dilakukan di MSBS.
4. Menjaga Pola Hidup Sehat Bagi santri, Guru dan Karyawan
Sejak awal virus covid-19 masuk ke Indonesia, MSBS sudah menerapkan pola hidup sehat yang berlaku untuk seluruh keluarga besar MSBS. Seperti rutin berolahraga, rutin mengkonsumsi suplemen (obat vitamin) dan makan makanan sehat bergizi agar tubuh tetap sehat dan imun terjaga.
5. Membentuk Tim pengawas pelaksana protokol kesehatan Covid-19
Meskipun sudah menerapkan Prokes yang ketat, MSBS tetap memiliki tim pengawas pelaksana protokol kesehatan Covid-19. Tim ini selalu memantau perkembangan kesehatan santri, guru dan karyawan.
Santri yang merasa tidak enak badan, akan di pisahkan ke ruangan khusus, guna menghindari penularan penyakit dan mendapatkan perawatan yang ekstra. Tim pengawas pelaksana protokol kesehatan Covid-19 MSBS, juga selalu memastikan Santri, Guru dan karyawan memiliki dan mengkonsumsi Vitamin, Suplemen dll.
6. Peningkatan Ibadah, dzikir dan pembacaan Do’a Tolak Bala
Tidak bisa dimungkiri bahwa doa adalah salah satu media perantara manusia dengan sang khaliq. Melalui Do’a manusia bisa bermunajat memohon apapun kehendaknya. Oleh karena itu, di MSBS sejak awal penemuan Covid-19, Do’a tolak bala selalu bergema tiap kali usai shalat 5 Waktu. Selain itu seluruh santri, guru dan karyawan dihimbau untuk meningkatkan ibadah, selalu berdzikir dan menjaga wudhu.
Semoga Allah Subhanahuwatalla senantiasa menjaga kita dari segala bala dan marabahaya. Dan semoga Allah segera angkat virus Covid-19 ini dari bumi Indonesia, agar semua aktivitas bisa berjalan normal seperti sedia kala. Aamiin Ya Rabbal’Alamiin.
**Akhs3a