Menjadi Imam Shalat Melatih Jiwa Kepemimpinan
MSBS ACEH–Pesantren Teknologi Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) mulai melatih santri kelas XI SMK GRAFIKA menjadi Imam shalat berjamaah. Menjadi seorang imam shalat bukanlah hal yang mudah. Mempunyai mental yang berani itu Harus, ketika kita menjadi imam. Melatih Jiwa Kepemimpinan santri merupakan salah satu Quality Assurance (QA) dari 13 QA di MSBS.
Awalnya mungkin terasa gugup, gemetar, takut lupa atau salah bacaan. Akan tetapi jika sudah sering dilatih, itu akan menjadi terbiasa dan menjadi kebiasaan. Para santri diwajibkan untuk menjadi imam. Bukan hanya santri putra (santriwan) akan tetapi santri putri (santriwati) juga dilatih menjadi imam shalat berjamaah. Para santriwati dilatih ketika shalat diasrama, contohnya shalat tahajud dan shalat subuh, para santriwati kelas XI SMK akan ditunjuk menjadi imam.
Selalu dilatih membuat para santri menjadi senang, karena dari kebiasaan mereka yang tidak berani menjadi berani. Selain melatih jiwa kepemimpinan para santri yang menjadi imam juga bisa untuk murojaah hafalannya ketika membaca surah dalam shalat. Dengan begitu ustadz dan ustadzah pun lebih mudah memperbaiki jika ada kesalahan dibacaan mereka.
Semoga dengan sering dilatih menjadi imam shalat, para santri MSBS memiliki jiwa kepemimpinan yang besar sehingga mereka menjadi pemuda-pemuda yang berani, bisa memimpin dunia ini dan menjadi imam yang Tangguh dengan bacaan-bacaan yang indah dan merdu dimasjid-masjid besar, seperti Masjidil Haram di Mekkah. Amin yarabbal álamin
**Riska A