Cerita Santri MSBSInspirationQuality Assurance

Melawan Gemetar & Rasa Takut Di Ujian Lisan

MSBS ACEH-Ujian Lisan adalah momen yang paling membekas dalam benak santri Pesantren Teknologi Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS). Pasalnya pada ujian lisan seluruh kemampuan santri akan diuji melalui pertanyaan dari penguji yang harus di jawab secara langsung. Berbeda dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang seluruh jawaban sudah tercantum melalui soal pilihan ganda. Ujian lisan tentunya membutuhkan ingatan dan kefokusan peserta, untuk melafazdkan setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Belum lagi, pertanyaan diajukan hanya menggunakan dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris.

Raffan Alfathan, santri MSBS Asal Aceh Besar yang saat ini masih duduk di bangku kelas VII SMP MSBS menceritakan pengalaman pertamanya mengikuti ujian lisan di MSBS, yang membuatnya harus melawan Gemetar dan rasa takut. Bahkan ia tak mampu menutupi jari-jari tangannya yang terus bergetar saat mendengar pertanyaan dari penguji pada ujian lisan bahasa Arab.

Penguji Ujian Lisan Bahasa Arab, Ust. M. Yani, sedang mengajukan pertanyaan pada peserta ujian Lisan Tahun Ajaran 2022-2023.

“Sebenarnya saya tahu maksud dari pertanyaan penguji dan tahu jawabannya. Tapi tetap Gemetar, rasanya berbeda sekali dengan ujian tulis dan ujian-ujian yang pernah saya ikuti.” ujarnya.

Raffan juga mengaku harus ditenangkan dan diberi tips oleh penguji untuk mengurangi rasa Gemetarnya dengan cara memencet telunjuk jari dengan ibu jarinya. Namun ia bangga dan merasa senang bisa menyelesaikan ujian lisannya dengan sempurna. Raffan juga berjanji untuk lebih siap mental lagi dalam ujian lisan disemester yang akan datang.

 

**Akhs3a

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button