Lihatlah Segala Sesuatu Secara Menyeluruh
Albert Einstain pernah berkata, semua orang itu jenius. Tetapi di saat kita menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidup kamu akan berfikir ikan itu bodoh. Cobalah kita lihat dari sistem sekolah saat ini. Sekolah tidak hanya membuat ikan memanjat pohon, tapi juga memanjat dan turun dan juga berjalan.
Katakan, apa kalian bangga? Mengubah jutaan orang menjadi robot. Bayangkan jika ikan itu adalah anak-anak dan hanya berenang-renang di kelas tanpa mengetahui bakatnya. Lalu berfikir bahwa mereka bodoh dan tak berguna! Contoh pertama, cobalah kita lihat telephone pada zaman sekarang. Dan coba bedakan dengan telephone pada 150 tahun yang lalu. Berbeda jauh bukan? dan coba lihat mobil pada zaman sekarang ini, dan bedakan dengan mobil pada 50 tahun yang lalu. Dan yang terakhir.
Sekarang coba lihat keadaan ruang kelas pada saat ini, dan bedakan dengan suasana ruang kelas pada 150 tahun yang lalu. Dan kita sadari bahwa itu tidak berubah sama sekali lebih dari 100 tahun berlalu, tidak ada yang berubah. Nothing has changed. menyiapkan anak-anak untuk masa depan? Apanya? Do you prepare students for the future or the past. Anak- anak ini di latih seperti bekerja di pabrik. Satu guru berdiri di hadapan dua puluh murid padahal setiap anak mempunyai kemampuan, bakat, dan mimpi yang berbeda. Akan tetapi memberi pelajaran dengan cara yang sama?
Guru adalah pekerjaan paling penting di dunia ini. Namun gajinya tak sebanding, under paid. Maka jangan heran bila anak-anak tidak ada kemajuan short changed. Guru seharusnya di gaji sebanyak dokter, karena dokter bisa melakukan operasi untuk menyelamatkan seseorang, tapi seorang guru bisa menyentuh hati seseorang. Dan membuat dia benar-benar hidup dengan semua cita-citanya dan impiannya. Populasi anak mungkin hanya dua puluh persen di dunia. Tapi 100 % mereka adalah masa depan dunia. Jadi mari kita hadir dalam mimpi mereka. Jangan lagi memakai kehendak kita. Dan di situlah kita percaya, bahwa ikan tidak lagi di paksa untuk memanjat pohon. To climb trees I rest my case.
You can do it, beda orang maka beda kemampuan, dan perubahan membuat itu berbeda.
**Amalul