Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 571 (1450 tahun lalu), Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan Ayah bernama Abdullah. Tahun tersebut juga disebut tahun Gajah, karena pada tahun tersebut seluruh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah sedang menyerang kota Makkah. Tapi, atas kekuasaan Allah, Kota Mekkah selamat karena Allah telah mengirimkan ribuan burung ababil yang menjatuhkan batu-batu yang sangat panas ke atas semua pasukan gajah. Oleh karena itu Allah menurunkan surah Al-Fill yang artinya pasukan Gajah.
Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan yatim, ayah beliau meninggal sewaktu nabi didalam kandungan, dan beliau dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib. Pada saat Nabi lahir, seorang Ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas menyusui Nabi Muhammad, meskipun Asinya sulit keluar. Namun karena keikhlasan beliau, Allah memberi mukjizat, setelah itu Asinya keluar dengan deras.
Semasa kecil Nabi Muhammad SAW tumbuh seperti pada anak pada umumnya, karena adanya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, membuat Ibu-nya harus menyembunyikan nabi di pendalaman. Karena tradisi tersebut, membuat Nabi tidak merasakan kasih sayang Ibu-nya dari 8 sampai 10 tahun. Pada masa remajanya, beliau tidak pernah melakukan perbuatan tercela, sampai pada suatu hari beliau menghadiri pesta pernikahan di zaman jahiliyah, tapi justru Allah menutup telinganya sampai tertidur, dan setelah itu Nabi tidak pernah lagi berniat untuk mengikuti perbuatan buruk tersebut.
Menjelang usia Nabi Muhammad mulai dewasa, beliau mulai tekun dengan dunia bisnisnnya dengan teman terbaiknya adalah Saib bin Abi Saib. Pada saat Beliau berusia 25 tahun beliau mulai menjalin kerja bersama wanita kaya raya, yaitu Siti Khadijah.
Banyaknya kegiatan perdagangan yang dijalani oleh Nabi dan Siti Khadijah, membuat Kahdijah mulai tertarik kepada Nabi Muhammad, hingga pada suatu hari Siti Kahdijah mengutus seorang temannya untuk menyampaikan keinginnanya melamar Nabi Muhammad. Kabar ini sampai kepada telinga paman-pamannya, dan akhirnya Siti Kahdijah dan Nabi Muhammad menikah.
Sebelum menjadi rasul nabi Muhammad mendapat karunia yang istimewa, seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih. pada suatu malam beliau bermimpi bahwa malaikat Jibril menghampirinya. rasul pun menyendiri di dalam gua hira tepatnya di samping jabal nur, kemudian turunlah wahyu pertama dari Allah yaitu, surah Al-Alaq 1-4. Nabi Muhammad akhirnya mulai berdakwah secara terang terangan pada keluarga terdekat yaitu kalangan Bani Hasyim, dan hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima dan memutuskan untuk masuk Islam.
Dalam masa dakwah Rasullah mendapat banyak penentangan dari Abu Jahal dan Abu Lahab, karena mereka takut dengan adanya agama Islam dapat merusak agama nenek monyang mereka yaitu menyembah berhala.
Setelah banyaknya cobaan yang telah Rasulullah hadapi, terjadilah peristiwa yang sangat menyedihkan yaitu, wafatnya Rasullah bersamaan dengan turunnya Wahyu Allah yakni surat Az-Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesuggunya merekan akan mati pula.”
Nabi Muhammad mulai sakit di bulan shafar tahun 11 hijriah mulai dari sakit kepala, demam hingga membuat suhu tubuhnya meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 Minggu.
Semoga dengan kisah ini membuat kita lebih menjadi oarang yang sabar seperti rasulullah, walaupun banyak orang yang terus mencaci maki beliau, akan tetapi beliau tetap menjadi oarang yang sabar, dan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah.
**Cut Raisa