KEMENANGAN YANG SEBENARNYA
” La, ikut gak?”, tanyaku pada zela”gak tau, aku takut gak bisa”, “ah, gak apa kita usaha dulu”, kata-ku meyakinkan-nya, “yaudah deh”.
Dua hari lagi akan diadakan perlombaan untuk memperingati 1 muharram dan di-pesantrenku diadakan lomba olimpiade juz 30, tapi aku tanya dulu deh sama zela, mana tau dia mau ikut juga, biar sekalian deh ikutnya.
“Bismillahirrahmanirrhim, rabbi zidni ‘ilman war dzuqni fahman, Amin” kataku sambil membuka dan menghafal isi buku yang berwarna kuning dan bertuliskan “juz amma”, kuharap tidak banyak surat-surat yang hilang di kepala, semoga aku bisa cepat menghafal surah surah ini.
Saat mataku sudah tidak sanggup lagi menahan kantuk, aku ingin mengajak zela untuk tidur, “zel-zel, udah yuk, aku udah ngantuk”, kataku. “Kamu tidur duluan aja, aku masih mau menghafal”. “Yaudah, tapi kamujangan telat tidur ya!”, kataku sembari mengingatkannya.
HARI PERLOMBAAN PUN TIBA!!
“Gimana nih, aku takut banget”, kataku pada zela, “udah, santai aja, kita kan udah usaha sebaik mungkin. Ya allah, semoga aja aku bisa, do’aku dalam hati. “Gimana, bisa jawab gak tadi?”, tanya zela padaku, “Alhandulillah, walaupun ada beberapa yang kurang tau hehe”.
Ini adalah hari pengungumuman, aku gak sabar untuk nunggu siapa yang menang, semoga saja aku dapat 3 besar deh. “juara 1 zuhaira nadia, juara 2 nailatunnisa, dan juara tiga…”Ya allah, harapan terakhir, semoga aja dapat!, kataku dalam hati. “zela suhaira”, yaahh… aku merasa kecewa dengan apa yang mc tadi katakan, aku sudah capek belajar masa gak dapat apa-apa.
Saat sedang sedih tiba-tiba zela mendekatiku dan berkata,”la,gak apa kok,ini kan pengalaman pertama, lain kali kalau ada lomba lagi kita ikut lagi deh, lagipula aku gak mengharapkan hadiah kok, aku cuman mau mengulang hafalanku, nanti hadiahnya kita bagi dua, oh ya!,, kalau kamu melakukukan sesuatu itu niat dulu ya, karena Allah melihat usaha hambnya dari niatnya di dalam hati,”.
“kamu adalah pemenang yang sebenarnya, kamu telang berjuang untuk menghafal, dan kamu ikhlas untuk kalah di perlombaan ini. Jadikan ini momentum untuk menjadi yang lebih baik lagi”, kata zela sambil tersenyum.
Aku sangat bersyukur punya sahabat seperti zela. “makasih ya, aku sayang kamu zela”, kataku sambil memeluknya. Aku mengerti, kalau semua ini tak ada yang lebih indah dari persahabatan, aku harus jadi pemenang yang sebenarnya seperti yang zela bilang.
**nasyitha