Cerita Santri MSBSInspirationKepesantrenan

Jangan Jadi Sampah Masyarakat

Pada umumnya, santri dikenal santun dan berbudi pekerti yang luhur. Kuat ilmu agamanya, karna ketika di pondok pesantren/ dayah. Para santri lebih difokuskan dengan ilmu agama dibandingkan ilmu umum.

Mau tidak mau, suka tidak suka, belajar dan ibadah adalah rutinitas wajib di pondok!

Mengapa demikian?

Karna, dipondoklah kita ditempa sebaik mungkin agar dapat terpakai dan berguna nantinya. Dan kita harus siap untuk itu.

Sebagaimana proses pembuatan pedang terbaik. Besinya akan di bakar, dipanaskan, dipukul dan dibentuk berkali-kali untuk hasil terbaik dan berkualitas. Begitu pula kehidupan di ruang lingkup pondok pesantren. Kita dibentuk dengan segala masalah dan kesibukan.

Itulah mengapa aku katakan,”mau tidak mau, suka tidak suka.”

Karna, belajar disini tidak hanya tentang belajar dikelas, namun belajar memahami teman, memahami diri sendiri, memahami oranglain, bersabar,hemat, kuat, tegar dan lain-lain.

Ketika dipondok kita dibentuk sedemikian rupa, maka ketika keluar kita harus tetap mempertahankan segala sikap baik kita. Harus jadi orang yang aktif di masyarakat. Jaga sebaik-baiknya nama santri dan nama sekolahmu.

Ingat!

Jangan sampai menyusahkan, jangan jadi sampah masyarakat!

 

**FathinH

Fathin Hamami

Fathin Hamami merupakan Jurnalis MSBS ACEH Sejak April 2021. Aktif menulis berita seputar kegiatan dilingkungan Muamalat Solidarity Boarding School dan menjadi editor untuk berita para Jurnalis MSBS. Gadis berkacamata Asal Lampanah, Indrapuri ini sedang menempuh pendidikan menengah atas di SMK Grafika MSBS.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button