Guru SMP MSBS, Lulus Sebagai Guru Penggerak Aceh Besar
MSBS ACEH-Berita gembira kembali datang dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pesantren Teknologi Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS), salah satu gurunya yakni, Ustzh. Haniatul Hasanah, S.Sos.I., telah dinyatakan lulus sebagai Guru Penggerak Kabupaten Aceh Besar. Penobatan sebagai guru Penggerak diterima Ustzh. Hani, usai penyerahan SK secara langsung oleh Plt Kadisdikbud Aceh Besar, Agus Jumaidi, MPd., pada Rabu (11/1) di Riverside pulau kapuk, Kec. Loknga, Aceh Besar, pada acara tasyakkur kelulusan guru Penggerak angkatan Ke-4. Nantinya Ustzh. Hani, akan berperan sebagai guru penggerak yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas baik di sekolah maupun lingkungan sekolah, mampu berkolaborasi dengan rekan dan membimbing rekan di sekolah, dan mampu mewujudkan kepemimpinan siswa, terkhusus di MSBS.
Ustzh. Haniatul Hasanah, S.Sos.I., sendiri mengungkapkan kebahagiaannya usai mendapatkan status sebagai guru Penggerak Kabupaten Aceh Besar. Kepala Perpustakaan MSBS tersebut, berharap nantinya peran dirinya sebagai guru Penggerak dapat berefek positif dalam memacu dan memaksimalkan potensi serta semangat santri MSBS untuk belajar.
“Alhamdulillah sekarang sudah secara resmi menjadi guru penggerak, dan merupakan gur penggerak perdana di Aceh Besar. Harapannya setelah ini, kami bisa menjadi guru yang bisa memaksimalkan potensi setiap siswa, terkhusus bagi santri MSBS.” ungkap beliau.
Untuk diketahui bersama, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset & teknologi (Kemendikbud) mengeluarkan Program Guru Penggerak untuk menciptakan Pemimpin Pembelajaran Yang Berpusat pada Murid. Program Guru Penggerak untuk menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara: Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
**Akhs3a