Anconditionally
Kini mereka sudah dewasa, dan sudah memiliki jalur masing-masing. Yang membuat mereka mampu berjalan ataupun berbicara. Keadaan yang membuat mereka sedewasa itu. Dengan hidup yang begitu keras dan berat. Seakan tak ada peluang untuk menepi. Keadaan yang menerdiamkan suara-suara, dan keadaan yang membekukan pemikiran. Mengapa dunia selalu di salahkan, padahal manusia-manusia yang ada di dunia yang mengubah segalanya. Hidup adalah pilihan. Namun mengapa tuhan yang masih di salahkan, padahal tuhan sudah memberikan pilihan. Keinginan yang tak berujung pencapaian, dan kelemahan yang terus merambat dan membius. Seakan tak pernah usai. Kehidupan yang tak pernah berbaikan dengan keadaan, pada situasi yang sangat mencekam, seakan ingin membunuh rasa yang tak berujung pada ketenangan.
Kamu adalah sosok yang paling penting dalam kehidupanmu, jadilah dirimu sendiri, jadilah indah.
Demi menyerupai kehidupan orang lain, kamu menghabiskan hari yang melelahkan. Jika dirimu tak bahagia saat tertidur. Meski mengejar mimpi yang didambakan semua orang, aku tak akan pernah bisa, ini adalah salahku. Maka jangan menyerah karena itu.
Bintang yang bersinar kala malam tiba, dan matahari terbenam meninggalkan senja. Mereka semua memiliki warna unik yang indah. Ketika segala sesuatu didunia Kembali ke posisinya. Mengapa mereka bersinar lebih indah.?
Kamu cukup baik apa adanya, dirimu indah. Kekosongan yang tak ku miliki, aku sedikit cemburu pada orang lain. Hal-hal yang tak kau miliki, mereka tak pernah memilikinya. Angkatlah kepalamu dan lihat sekeliling. Ada orang-orang yang hanya melihat ke arahmu. Satu-satunya orang yang mendapat rasa itu yakni dirimu. Dengarkan suara hati yang berteriak, kau pasti mengalami momen yang mendebarkan.
Apakah kau mencari kebahagiaan?
Dengarkan suara hati dengan lebih perlahan. Mulailah perjalananmu sendiri, mencari kebahagiaan dan cintamu sendiri. Bahkan hal sekecil apapun, jangan lupa tuk mencintai itu semua. Kehidupn yang indah, hati yang indah. Di sisi kehidupan yang cerah. Lihatlah dirimu dengan bangga. Sinar diri masing-masing semakin redup. Namun tujuannya semakin tinggi. Sama seperti warna pada dirimu, ku harap kau bisa bersinar dengan lebih cerah.
This time you can face the rain, next time you can beat the pain. Tak ada lagi air mata, tersenyum dan tertawa lah hingga akhir. Tetaplah menghemat waktu, kau juga harus melihat dirimu agar tahu. Kau satu-satunya orang yang kau tunggu untuk menerangi dunia.
**Amalul