BMM Perwakilan AcehKepesantrenanmsbsQuality Assurance

Kiprah BMM Untuk MSBS Sejak 2006

MSBS ACEH-Berawal ditahun 2006, saat Islamic Development Bank (IsDB) Jeddah menunjuk Baitulmaal Muamalat (BMM) Jakarta untuk mengelola MSBS (saat itu bernama Islamic Solidarity School ISS) 3 (tiga) tahun pertama yaitu tahun 2006 sampai dengan 2009. Namun setelah berakhirnya masa bakti IsDB di Aceh, pengelolaan MSBS dilimpahkan ke Pemda Aceh Besar dan BMM. Dan pada tahun 2015 hak pengelolaan MSBS sepenuhnya ketangan BMM.

Dalam perjalanannya sudah banyak perubahan yang dilakukan BMM. Mulai dari penambahan dan renovasi struktur bangunan, peningkatan kurikulum pendidikan, kualitas lulusan, kesejahteraan guru, pembukaan lahan wakaf dan pendirian unit usaha untuk menopang perekonomian pesantren.

“Kualitas dan kesejahteraan guru juga semakin baik secara bertahap, disesuaikan juga dengan kemampuan BMM. Kami juga terus dorong MSBS untuk kemandirian dan membuka diri dengan akses ke pihak pemerintahan baik provinsi dan daerah, lembaga keuangan (BI, OJK, kemenag, depdikbut, dsb), pihak korporasi swasta dan komunitas. Insyaa Allah BMM akan selalu mendampingi MSBS.” Ungkap Direktur Eksekutif Baitulmal Muamalat Jakarta Bpk. Novi Wardi.

BMM juga terus melakukan perbaikan dibidang managemen sekolah dengan membentuk system yang kuat dan standar menuju pondok yang modern dan unggul. Hal itu terbukti dari semakin banyaknya siswa yang memilih melanjutkan pendidikan di MSBS. Jumlah siswa MSBS saat ini adalah 308 siswa. Dimana 63% nya adalah siswa berbayar/mandiri sedangkan 35% adalah siswa dhuafa/yatim piatu binaan BMM dan Pemda Aceh Besar. Yang terkini, dalam proses seleksi calon peserta didik baru tahun ajaran 2022-2023 mendatang, total 137 calon siswa mendaftar pada gelombang 1 dan telah mengikuti Tes seleksi. Dan diyakini terus bertambah mengingat masih ada dua gelombang pendaftaran lagi.

“Kita juga punya komitmen dengan pemerintah Aceh Besar untuk menyekolahkan anak-anak yatim/piatu dan dhuafa secara gratis. Alhamdulillah saat ini ada 35% siswa Dhuafa/Yatim/Piatu yang berada dibawah binaan BMM dan Pemda Aceh Besar.” terang pria yang akrab disapa Novar tersebut.

Selama 15 tahun menjadi palang pintu pendidikan di MSBS, BMM ingin terus mengepakkan sayap dengan wacana memaksimalkan tanah waqaf 5 ha di dekat pondok, untuk diberdayakan. Dan rencananya akan bangun kampus, khusus santri putra dan Tahfidz center. Bismillah, semoga Allah mampukan kita dan mengabulkan impian baik kita.

**Akhs3a

#BerbuatUntukUmmat
#msbssekolahunggul
#BMM
#BMMMemfasilitasiKebaikan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button