MSBS ACEH-Moment Lebaran biasanya diisi dengan sungkeman yang penuh dengan haru. Secara umum sungkeman merupakan prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Sungkeman dilakukan dengan cara orang yang lebih muda bersimpuh dihadapan orang yang lebih tua dan mencium tangannya sambil mengucapkan maaf.
Sungkeman berasal dari tradisi Jawa yang bersumber dari Keraton Kasunanan Surakarta, dan Kadipaten Pura mangkunegaran.
Biasanya kata-kata yang diucapkan saat sungkeman yaitu: Ngaturaken wilujeng Idul Fitri nyuwun gunging pangapunten mugi kito kanugrahan jatining fitrah saking Gusti ingkang moho pemurah. Yang berarti minal aidzin wal faizhin, bapak/ibu, mohon dimaafkan semua kesalahan dengan semoga seluruh amal kebaikan kita selama ini di terima Allah SWT.
Seperti Badratun Nafis santri Kelas XI asal Bener Meriah yang bersuku Jawa, ia ikut melakukan tradisi sungkeman. Seperti diketahui Bener Meriah memiliki mayoritas masyarakat yang bersuku Gayo, Aceh, Jawa.
“Momen lebaran ini di lingkungan saya, memiliki tradisi sungkeman yang dilakukan kepada orang yang lebih tua. Pertama lihat orang tua sungkeman terus coba praktek dan awalnya gugup kayak tidak berani ngomong karena malu, tapi tetap harus melakukan sungkeman untuk melestarikan tradisi agar tidak hilang.” ungkapnya
Semoga tradisi ini selalu terjaga untuk menjaga silaturahmi antara muslim dan tradisi di sekitar kita.
**Retno
Editor: Akhs3a