
Pesantren MSBS Wakili Aceh pada Kegiatan Pelatihan Keuangan Unit Usaha Pesantren di Jawa Tengah
MSBSACEH.COM – Solo, 11 November 2025 – Pelatihan Pencatatan Keuangan Unit Usaha Pondok Pesantren 2025 resmi digelar di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, pada 10–14 November 2025. Kegiatan berskala nasional ini diikuti oleh 96 peserta yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas pesantren dalam pengelolaan unit usaha berbasis pencatatan keuangan yang profesional, transparan, dan terstandar. Para peserta merupakan pengurus unit usaha di tiap-tiap pesantren, bendahara lembaga, pengelola koperasi, hingga penggerak unit usaha pesantren yang memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi umat.
Dari Provinsi Aceh, terdapat empat pondok pesantren yang turut berpartisipasi dalam kegiatan nasional ini, yaitu: Pesantren Teknologi MSBS Aceh yang diwakili oleh Ust. M. Azzam Maududi, Pondok Pesantren Darul Qur’an Aceh Besar, Pesantren Nurul Islam Bener Meriah, dan Pesantren Ihyaaussunnah Lhokseumawe
Sebagai perwakilan Aceh, Pesantren Teknologi MSBS menyampaikan komitmen kuat dalam mendorong literasi keuangan digital di lingkungan pesantren. Abi Azzam, delegasi MSBS, mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi momentum penting bagi pesantren dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis tata kelola keuangan modern.
“Pesantren hari ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga motor penggerak ekonomi. Dengan pencatatan yang tertib dan sistematis, kami yakin unit usaha pesantren dapat berkembang lebih terukur, transparan, dan berkelanjutan,” ujar Abi Azzam dalam sela kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang akuntansi, ekonomi syariah, dan pengembangan usaha pesantren. Materi yang diberikan meliputi:
1. Prinsip dasar akuntansi untuk lembaga pendidikan
2. Penyusunan laporan keuangan unit usaha pesantren
3. Manajemen cash flow dan perencanaan keuangan
4. Implementasi aplikasi pembukuan digital
Selain sesi pelatihan, peserta juga mendapatkan pembekalan implementatif dan mentoring lanjutan guna memastikan ilmu yang diterima dapat diterapkan langsung di masing-masing pesantren.
Ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah strategis dalam mencetak ekosistem pesantren yang mandiri secara ekonomi dan unggul dalam tata kelola lembaga.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi transformasi besar bagi masa depan ekonomi pesantren di Indonesia,” tegasnya.
Para peserta akan mendapatkan sertifikat nasional serta pendampingan lanjutan selepas kegiatan. Diharapkan, setiap perwakilan provinsi dapat menjadi penggerak literasi keuangan pesantren di daerah masing-masing, sehingga mendorong lahirnya unit usaha pesantren yang sehat dan berdaya saing.
Dengan semangat kolaborasi nasional, kegiatan ini menandai langkah besar kebangkitan ekonomi pesantren yang lebih profesional, modern, dan inklusif di seluruh Indonesia.



