Artikel Santrikarya santri

Penghafal Quran Yang Paling Sombong

MSBS ACEH- Ada hafalan yang tak kunjung membaik dan bersemayam, meski setiap hari murojaah tak mengenal siang dan malam. Ada hafalan yang selalu kembali pudar, padahal sebelumnya sudah yakin kuat dan lancar. Ada hafalan yang hilang lagi dan lagi, padahal sebelumnya sudah tasmi berkali-kali.

Barangkali, bukan perjuanganmu yang salah, bukan ikhtiarmu yang kurang, juga, bukan mujahadahmu yang lemah. Ya, bukan itu masalahmu. Bahkan, aku tahu, kau sudah mengerahkan seluruh waktu, pikiran, dan tenagamu, untuk Al Quran. Tapi, ada satu hal yang mungkin kau lupakan. Satu hal yang terpenting, yang saat kau kehilangan itu, kau akan kehilangan semuanya. Hal terpenting itu disebut Tawakkal.

Mungkin ini yang kau lupakan. Selama ini, perjuanganmu selalu tentang

“Inilah aku!”

“Inilah aku, dengan segala kehebatan yang kumiliki”

“Inilah aku, yang dengan mudahnya mentasmi’kan hafalan berjuz-juz sekali duduk!”

“Inilah aku, yang sanggup murojaah sekian juz setiap hari!”

Lisanmu tak pernah mengakui itu, tapi setiap kali pujian datang, pikiranmu selalu mengarah pada kehebatan dan perjuangan yang sudah kau lakukan. Tanpa sadar, sebenarnya, kau telah menuhankan ikhitarmu. Kau bangga dengan hasil yang sudah kau dapatkan karena ikhitar itu. Sebaliknya, saat gagal, kau kecewa dan frustasi. Seolah ikhtiar itu adalah segalanya. Ikhtiarmu, telah menjadi tuhan lain yang kau puja-puja. Menandingi Allah.

Allah ingin membungkam kesombongan itu. Hafalan yang selalu kau perjuangkan dengan segenap kekuatanmu itu, ternyata tak ada apa-apanya tanpa Allah. Allah sedang membuktikan, bahwa, jika Ia berkehendak, maka tak se-ayat pun dapat kau hafalkan. Tidak dengan kemampunmu yang lemah itu.

Maka, hilanglah ayat-ayat itu dari hatimu, terlepaslah ia dari ingatanmu. Karena Allah ingin membungkam kesombongan itu. Seolah-olah itu terdengar seperti dengan hilangnya hafalan itu, kau menjadi tahu jawabannya yaitu

“Hanya Allah yang memampukan. Bukan usahamu.”

Sungguh, betapa sombongnya penghafal Quran yang merasa mampu menguasai ayat-ayat-Nya tanpa mengembalikan usahanya kepada Allah yang Maha Kuat. Betapa angkuhnya penghafal Quran yang berikhtiar mati-matian murojaah siang dan malam, tapi melupakan Allah dalam perjuangannya. Sungguh, ia telah menuhankan ikhtiarnya. Ikhtiar yang mestinya menjadi jalan menemukan Allah, kini telah menjadi tuhan selain Allah.

Maka, sadarilah, bukan kau yang hebat. Bukan ikhtiarmu yang menentukan. Tapi Allah-lah yang sebenarnya menjaga Al-Quran itu, melalui lisan, hati, dan pikiranmu. Maka, hancurkanlah setiap kesombongan yang ada pada dirimu, dan kembalikan semua itu kepada Allah.

-Ahmad Khoirul Anan-

**syifa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button