Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Santri MSBS Kibarkan Bendera Setengah Tiang
MSBS ACEH-Santri Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) pada Sabtu (1/10) memperingati hari Kesaktian Pancasila dilapangan utama MSBS, dengan mengibarkan bendera setengah tiang. Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S atau G30S/PKI. Diketahui pada peristiwa tersebut, tujuh jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia. Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh Tentara Nasional Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.
Peringatan hari Kesaktian Pancasila di MSBS dihadiri oleh seluruh santri, guru dan manajemen MSBS. Turut hadir Direktur Pendidikan MSBS Ust. Gunawan Indra H. M.A., yang menjadi inspektur upacara peringatan. Dalam pidatonya, pimpinan mengatakan bahwa jiwa penghianatan harus ditumpas dan tidak boleh ada di bumi pertiwi Indonesia. Menurut pimpinan, para penghianatlah yang menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa, karena mereka menggerogoti dari dalam.
“Para penghianat itu adalah penyakit, yang menghancurkan dari dalam. Jangan sampai ada jiwa-jiwa penghianat baik dalam lembaga maupun dinegara kita, mereka harus ditumpaskan. Allah menyebut para penghianat itu sebagai orang-orang Munafik dan sebagai bukti bahwa agama kita melarang keras untuk berkhianat, dalam Al-Qur’an ada satu surah khusus yang bernama Surah Al-Munafiqun.” ungkap beliau.
Seperti diketahui Peristiwa G30S memakan korban petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dan beberapa korban lain. Berdasarkan Keputusan Presiden tahun 1965, mereka ditetapkan menjadi pahlawan Revolusi. Ada 7 pahlawan revolusi yang tewas dalam peristiwa tersebut antara lain Jenderal Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Katamso dan Kapten (Anumerta) Pierre Tendean. Ust. Gunawan, turut mengajak seluruh santri MSBS untuk menghenikan cipta dan memanjatkan doa untuk para pejuang/syuhada yang syahid ketika itu.
**Akhs3a